Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kabupaten Majene sepakat merencanakan kegiatan pasar lelang sebagai upaya mengontrol anjloknya harga usai panen raya bawang merah dan putih mendatang. Langkah strategis tersebut di bahas dalam rapat koordinasi TPID yang digelar di Aula Bappeda Majene Rabu 11 Desember 2019 kemarin. Rapat di pimpin Ketua Tim Sekretariat TPID Majene Adlina Basharoe, di hadiri, Wakil Bupati Majene, Perwakilan BI, Kepala OPD terkait, serta Tim TPID lainnya.
Seperti yang selama ini terjadi, pergerakan harga di komoditas tertentu sering tidak terkendali seusai panen raya. Petani terpaksa melepas harga dengan rendah, bahkan ditentukan sendiri oleh para tengkulak dan distributor. Setelah di lempar kepasar harga bisa sangat melambung. Pasar lelang ini, kata perwakilan BI Sulbar Reski mekanismenya telah di atur dalam UU di Kementrian Perdagangan. Tujuanya, untuk menciptakan sistem perdagangan yang baik melalui transparansi mekanisme penentuan harga, meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem perdagangan. Bentuknya terang Reski, dengan mengumpulkan hasil panen petani dalam satu area yang telah di koordinir oleh panitia lelang. Termasuk keberadaan para distributor atau penyalur. Kemudian ditentukan harga penawaran atau harga dasar yang akan di lepas oleh petani. Ia juga menambahkan, pasar lelang akan menyatukan dua OPD dalam satu persepsi. Jika selama ini Dinaskoperindag selalu menginginkan harga yang rendah rendahnya di pasaran, namun bagi Dinas Pertanian justru menginginkan harga tinggi untuk hasil panen petani. “pasar lelang konsepnya bekerja sama, manfaatnya tentu untuk kepastian harga dimasyarakat” ujar Riski.
Wakil Bupati Majene Lukman mengatakan, Desember nanti akan ada panen raya untuk holtikultura. Panen raya katanya, bisa menjadi langkah yang tepat apalagi dalam lima bulan kedepan di tahun 2020 untuk persiapan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. “ yang kita fikirkan juga menghadapi Ramadhan dan lebaran lima bulan kedepan “ ucapnya.
Meski demikian, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunana (Distanakbun) Majene Burhan menilai, turunya harga pada saat panen raya menjadi hukum ekonomi yang pasti terjadi. Namun ia menilai, hal tersebut tidak terlalu signifikan apalagi para petani telah memiliki agen sendiri untuk menyuplai hasil panennya. Berbeda kondisinya dengan tanaman cabe harga yang anjlok di tingkat petani sering terjadi, sementara dipasaran sangat mahal.” Petani harus terus dibantu, tujuanya untuk bisa mengontrol harga” terangnya.
Untuk lokasi pelaksanaan pasar lelang, rencananya akan di gelar di Pasar Lembang Kecamatan Banggae Timur. Kadiskoperindag Majene Hasdinar Asri menilai, lokasi tersebut tepat, untuk menghidupkan pasar Lembang, mengingat tidak ada aktifitas pasar yang berajalan selama ini. “ sebaiknya di laksanakan di Pasar Lembang saja, agar ada aktifitas disana” usulnya.
Hasil rapat di putuskan, Pasar Lelang akan dilaksanakan di Awal tahun setelah panen raya. Dinaskoperindag Majene menjadi penanggung jawab kegiatan. Rapat kembali akan digelar sebelum panen dan menjelang pelaksanaan pasar lelang tahun depan.