LUMAJANG –Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lumajang akan memperluas jejaring kerjasama antar-daerah dan kerjasama internasional yang sebelumnya sudah diarahkan oleh Pemkab Lumajang.
”Kami akan memperluas kerjasama dengan daerah lain untuk mencegah kenaikan inflasi,” kata Sekkab Lumajang, Drs Mas’udi, Jumat (29/4).
Dikatakan pula, karena banyaknya program kerja dalam roadmap 2016, perlu disusun prioritas program yang menjadi program kerja unggulan tahun 2016.
“Dalam penyusunan prioritas harus memperhatikan faktor resiko inflasi dan karakteristik inflasi Kabupaten Lumajang, serta faktor-faktor penting lainnya yang menjadi concern Pemkab Lumajang,” katanya.
Selain itu, TPID juga mengusulkan agar pasar Agro Senduro sebagai sub terminal Pasar Agro Surabaya, melalui penguatan peran Pasar Agro Senduro untuk meningkatkan peran Pasar Agro menjadi pusat produk unggulan dalam bentuk olahan di tahun 2016.
“Juga melakukan review analisa pengembangan kawasan Agropolitan di tahun 2017,” ujarnya.
Mas’udi juga mengtakan, perlu dilakukan Capacity Building TPID Lumajang melalui sosialisasi bantuan teknis dan studi banding ke TPID terbaik, yang difasilitasi Bank Indonesia. “Kita bisa mengambil contoh keberhasilan dari kota lain,”ungkapnya.
Sedangkan Bupati Lumajang, Drs As’at MAg menyampaikan apresiasi positif dan bangga terhadap kerja keras TPID, hingga mampu menjadi nominator TPID Nasional tahun 2015.
“Komoditi unggulan harus tetap dijaga tersediaannya. Misalnya, komoditi Pisang Agung sebagai ikon Kabupaten Lumajang, diharapkan terjaga ketersediaan dan stabilitas harganya. Selain itu, Pisang Mas Kirana sebagai komoditi unggulan, hendaknya juga terjaga ketersediaan dan stabilitas harganya,” katanya.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk terbiasa mengonsumsi beras organik dan mengubah pola piker yang menganggap bahwa beras organik adalah beras orang elit. “Ini harus dapat diubah, dengan pengembangan produksi pupuk organik sehingga mudah didapatkan dan dengan harga yang terjangkau,” pintanya. (bm)