Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid selaku ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) didampingi, Dr.H Baehaqi.S.Si.,M.Pd.,MM selaku Sekretaris Daerah Lombok Barat sekaligus Ketua Harian TPID, Ir.Hj Lale Prayatni Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Wakil Ketua harian TPID) dan beberapa OPD terkait melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa gudang distributor, salah satu gudang distributor yang di sidak adalah gudang Jembatan Baru (JB) Kediri, digudang sekaligus retail modern JB ini bupati meminta kepada seluruh manajemen JB untuk memperhatikan kesehatan, melindungi diri dari acaman Covid-19 ini. Demikian juga para konsumen yang berbelanja juga harus diperhatikan standar kesehatannya termasuk produk-produk kebutuhan pokok masyarakat yang dijual juga harus diperhatikan syarat hygenisnya agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat yang berbelanja.
Bupati juga minta kepada seluruh manajemen JB di sini untuk tidak memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Upayakan agar harga-harga stabil dan tidak mebebankan masyarakat. Termasuk kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula, minyak goreng dan lain sebagainya agar ketersediaannya tetap stabil untuk mempermudah masyarakat memperolehnya,” ingat bupati.
Terpisah Sekda Lombok Barat Dr.H Baehaqi.S.Si.,M.Pd.,MM selaku Ketua harian TPID menekankan, “Sidak ini, sebagai tindak lanjut dari rapat yang dilakukan bersama bupati tanggal 15 dan 16 Maret yang lalu. Pada kesempatan tersebut beliau meminta kepada Manajer JB untuk menjaga kebersihan dan menjaga pola penyimpanan barang, meminta secara tegas agar distributor jangan coba-coba melakukan tindakan spekulatif dengan menimbun barang.
Sementara itu Ir.Hj.Lale Prayatni selaku wakil ketua TPID menyampaikan, berdasarkan hasil sidak di ketahui bahwa tidak ada kenaikan harga, pemeratan distribusi masih normal sesuai dengan permintaan toko dan penyaluran barang ke semuan ritel modern, namun ada beberapa barang yang langka misalnya Hand sanitizer, masker, gula putih hal ini karena pengiriman dari pusat memang kosong.
Terkait dengan covid 19 stok sembako masih tersedia sampai dengan 2 bulan kedepan.sedangkan untuk komoditas beras masih aman seperti hasil sidak anggota TPID di gudang Bulog Lembar ketersediaan stock beras sebanyak 1.669 ton dan gabah sebanyak 1.493 ton dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kab. Lombok Barat sampai dengan 7 bulan ke depan (tpidlobar).